Laman

Senin, 28 Oktober 2013

makalah tekhnik laboratorium (mikroskop)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Panca indra manusia memiliki kemampuan daya pisah yang sangat terbatas. Oleh karna itu banyak masalah mengenai benda atau organisme yang akan diamati hanya dapat di periksa dengan menggunakan alat bantu. Salah satu alat bantu yang sering digunakan dalam pengamatan, terutama dalam bidang biologi, adalah mikroskop. Mikroskop berfungsi untuk meningkatkan kemampuan daya pisah seseorang sehingga memungkinkan dapat mengamati objek yang sangat halus sekalipun. Mikroskop merupakan alat bantu utama yang diperlukan dalam melakukan pengamatan dan penelitian karena dapat dipergunakan untuk mengamati dan mempelajari struktur dan benda – benda mikroskopis.
Makalah ini dibuat dengan tujuan agar mahasiswa mengetahui macam-macam mikroskop, bagaian-bagain mikroskop, fungsinya, dan cara perawatan serta hal-hal lain yang berhubungan dengan mikroskop itu sendiri. Hal dapat di dapat dicapai dengan mengenali baik-baik bagian-bagiannya, fungsinya, serta cara penggunaan dan pemulihannya. Semakin ahli kita dalam menggunakan mikroskop maka akan semakin baik pula hasil pengamatan mikroskopis yang kita lakukan dengan menggunakan mikroskop

1.2 Tujuan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan diharapkan bermanfaat mahasiswa untuk mendapatkan informasi tentang hal-hal berikut:
·         Mengetahui macam-macam jenis mikroskop.
·         Mengetahui cara perawatan dan kegunaan dari mikroskop
·         Mengetahui cara perlakuan objek pengamatan pada masing-masing mikroskop
·         Dapat mengoperasionalkan mikroskop dengan benar



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sejarah ditemukannya mikroskop sejalan dengan penelitian terhadap mikrobiologi. Yang memasuki masa keemasan saat berhasil mengamati jasad renik. Pada tahun 1664 Robert Hooke, menggambarkan struktur reproduksi dari moulds, tetapi orang pertama yang dapat melihat mikroorganisme adalah seorang pembuat mikroskop amatir berkebangsaan Jerman yaitu Antoni Van Leeuwenhoek (1632- 1723), menggunakan mikroskop dengan konstruksi yang sederhana. Dengan mikroskop tersebut dia dapat melihat organisme sekecil mikroorganisme (Kusnadi, 2003).
Kata mikroskop bersal dari bahasa Yunani yaitu micron yang artinya kecil dan scropos yang artinya melihat atau tujuan. Jadi dapat dikatakan bahwa mikroskop adalah alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Alat utama dalam mikroskop yang digunakan untuk mengamati adalah lensa objektif dan lensa okuler. Dalam mikroskop baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, tebalik dan diperbesar terhadap posisi benda mula- mula (Anonim, 2010).
Dua nilai penting sebuah mikroskop adalah daya pembesaran dan penguraiannya, atau resolusi. Pembesaran mencerminkan berapa kali lebih besar objeknya terlihat dibandingkan dengan ukuran sebenarnya. Daya urai merupakan ukuran kejelasan citra; yaitu jarak minimum dua titik yang dapat dipisahkan dan masih dapat dibedakan sebagai dua titik berbeda dan terpisah (Campbell, 2000).
Mikroskop yang menggunakan cahaya disebut mikroskop optik. Mikroskop optik dapat dibedakan menjadi mikroskop monokuler atau binokuler dan mikroskop stereo. Mikroskop binokuler digunakan untuk pengamatan benda tipis dan transparan. Penyinaran diberikan dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Mikroskop stereo digunakan untuk pengamatan yang tidak terlalu besar, transparan atau tidak. Penyinaran dapat diatur dari atas maupun dari bawah dengan sinar alam atau lampu (Tim Pengajar, 2012).
Mikroskop yang biasa digunakan dalam laboratorium biologi adalah mikroskop bino (latin : bino = dua, dan  oculus = mata). Kebanyakan objek yang akan diamati dengan menggunakan mikroskop monokuler ini harus memiliki ukuran yang kecil atau tipis sehingga dapat ditembus cahaya. Bentuk dan susunan objek tersebut dapat dibedakan karena beberapa bagian objek itu lebih banyak menyerap cahaya dari pada bagian-bagian yang lain. Mikroskop membuat benda-benda kecil kelihatan lebih besar dari pada wujud sebenarnya, hal ini disebut perbesaran. Mikroskop juga dapat membuat kita melihat pola-pola terperinci yang tidak tampak oleh mata telanjang, hal ini disebut penguraian (Goldsten, 2004).
Semakin tipis bahan yang diperiksa semakin jelas nahan yang diperoleh. Cahaya yang dipantulkan dari suatu titik objek tidak dapat direkombinasi kagi untuk membuat titik lain yang sebenarnya, tetapi hanya sebuah piringan cahaya. Daya pembesaransebuah mikroskop, yaitu kemampuan untuk membeda- bedakan rincian halus, adalah sebanding dengan medium yang ditransmisi. Cahaya mempunyai panjang gelombang sekitar 0,5 mm dan daya pembesaran paling baik (meskipun menggunakan cahaya dengan gelombang paling pendek) adalah sekitar 0,45 mm obyek yang letaknya lebih dekat dari itu tidak akan diperbesar sebagai lebih dari satu objek (Abercombie, 1933).
Dibalik semua keunggulan dan kegunaannya, mikroskop juga memiliki kelemahan yaitu daya pisah, bukan daya pembesaran. Daya pisah adalah kemampuan untuk membedakan dua titik yang berdekatan sebagai titik yang jelas seta terpisah. Peningkatan ukuran tanpa disertai gambar yang jelas tidak berarti banyak bagi seorang yang menggunakan mikroskop. Ini berarti tidak ada gunanya mendapat gambar yang besar tetapi kabur (W. lay. 1992).











BAB III
ISI
3.1 Mikroskop Cahaya (Compound light microscope)
Mikroskop cahaya atau dikenal juga dengan nama "Compound light microscope" adalah sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya lampu sebagai pengganti cahaya matahari sebagaimana yang digunakan pada mikroskop konvensional. Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop cahaya juga mempunyai tiga sistem lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler dan kondensor. Objek yang diamati dapat dalam keadaan hidup atau mati namun objek yang diamati harus bisa ditembus oleh cahaya. Jika tidak maka bisa dilakukan penyayatan. Mikroskop cahaya ini mampu memperbesar gambar objek sampai ke tingkat jaringan. Alat ini mempunyai kelebihan yaitu ukuran alat ini tidak terlalu besar, tidak membutuhkan tempat yang terlalu luas sehingga mudah untuk dioperasikan, penelitaian dengan alat ini juga bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Namun dibalik kelebihannya alat ini mempunyai kekurangan yaitu gambar pada perbasaran maksimum akan terlihat kurang jelas, dan hal tersebut bisa diatasi dengan digunakan minyak imersi maka gambar akan terlihat lebih jelas walaupun tidak sebaik hasil gambar pada mikroskop elektron.
a.    Bagian dan Fungsi Mikroskop
                                           
Gambar 3.1 mikroskop cahaya
Keterangan :
  1. Lensa okuler (eyepiece) : Untuk memperbesar bayangan yang dibentuk lensa objektif
  2. Pemutar lensa objektif (Revolving nosepiece) : Untuk memutar objektif sehingga mengubah perbesaran
  3. Tabung pengamatan / tabung okuler (Observation tube) : untuk menghubungkan lensa okuler dengan lensa objektif
  4. Meja benda (Stage) :  untuk meletakan kaca objek
  5. Condensor (Condenser) : Untuk mengumpulkan cahaya supaya tertuju ke lensa objektif
6.    Lensa objektif (Objective lense) : Untuk memperbesar spesimen
7.    Pengatur kekuatan lampu (Brightness adjustment knob) : Untuk memperbesar dan memperkecil cahaya lampu
8.    Tombol daya (Main switch)
  1. Cincin pengatur diopter (Diopter adjustmet ring) : Untuk menyamakan fokus antara mata kanan dan kiri
10.  Pengatur jarak interpupillar (Interpupillar distance adjustment knob)
  1. Penjepit kaca objek/spesimen (Specimen holder)
  2. Sumber cahaya (Illuminator)
  3. Sekrup pengatur vertikal (Vertical feed knob) :Untuk menaikkan atau menurunkan kaca objek
14.  Sekrup pengatur horizontal (Horizontal feed knob) : Untuk menggeser ke kanan / kiri objek glas
15.  Sekrup fokus kasar (Coarse focus knob) : Untuk menaik turunkan meja objek (untuk mencari fokus) secara kasar dan cepat
16.  Sekrup fokus halus (Fine focus knob) : Untuk menaik turunkan meja benda secara halus dan lambat
17.  sekrup pengencang tabung okuler (Observation tube securing knob)
  1. sekrup pengatur kondenser (Condenser adjustment knob) : Untuk menaik-turunkan kondensor
  2. kaki mikroskop : sebagai alas tempat tumpuan mikroskop berdiri
  3. Lengan atau pegangan mikroskop, yang dipegang bilamana diangkat.
21.  Diafragma, alat yang dapat ditutup dan dibuka, untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke objek.

b.    Cara Perawatan Mikroskop Cahaya
  • Mengangkat dan membawa mikroskop harus selalu dalam posisi tegak, dengan satu tangan memegang erat pada lengan mikroskop dan tangan yang lain menyangga pada dasar atau kakinya.
  • Mencondongkan posisi tabung, cukup dilakukan dengan memutar engsel penggerak sebagai titik putar. Menegakkan kembali setelah selesai.
  • Mengusahakan agar lensa objektif lemah (4x atau 10x) berada satu poros di bawah lensa okuler. Mengatur kedudukan tabung sedemikian rupa sehingga ujung lensa objektif lemah berjarak ± 1cm dari atas meja benda.
  • Mengatur kedudukan penjepit sediaan dengan rapi dan cermat pada posisi tegak agar debu tidak banyak menempel.
  • Membersihkan sisa minyak imersi dengan menggunakan kertas lensa dan cairan Xylol sesegera mungkin setelah pengamatan dengan menggunakan minyak imersi telah berakhir, dan mengeringkan dengan kain lap yang bersih.
  • Membersihkan lensa dengan kertas khuss lensa dan  bagian lainnya dengan kain lap yang bersih dari bahan halus (flenel) atau setiap akan menggunakan mikroskop.
  • Hindari menaruh kabel listrik dibawah meja objek karena akan merusak kondensor.
c.    Cara Prelakuan pada Objek Mikroskop Cahaya
Benda atau obyek yang akan diamati dengan mikroskop ini, harus memiliki ukuran yang kecil, tipis sehingga dapat ditembus cahaya. Objek yang diamati bisa berupa preparat permanen atau preparat bukan permanen. Ada dua cara membuat preparat bukan permanen yaitu  
·         Membuat preparat tanpa penyayatan misalnya pada waktu pengamatan mikroorganisme yang ada dalam air. Caranya: air yang akan diamati, diambil dengan pipet tetes dan tempatkan pada kaca obyektif dan tutup dengan kaca penutup, amati dengan mikroskop.
·         Membuat preparat dengan penyayatan misalnya penampang daun, batang, akar, otot dan lain-lain Caranya: menyayat organ setipis mungkin, untuk membuat sayatan yang baik dan tipis dengan menggunakan silet yang tajam.

3.2 Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan bentuk pengembangan dari mikroskop optik. Mikroskop ini khusus digunakan untuk objek objek makroskopis. Mikroskop ini hanya mampu memperbesar objek 7 hingga 70 kali  perbesaran. Mikroskop stereo menggunakan dua jenis lensa yaitu lensa objektif dan lensa okuler. Mikroskop ini memiliki beberapa keunggulan yaitu gambar objek yang dihasilkan dalam bentuk 3 dimensi, hasil perbesaran objeknya terlihat lebih tajam, sumber pencahayaan yang berasal diatas juga membuat objek yang relatif tebal dapat diamati dengan jelas. Dan kelemahan mikroskop ini tidak dilengkapi dengan kondensor ataupun diafragma seperti pada mikroskop lainnya. (Anne , 2012).

a.    Bagian dan Fungsi Mikroskop Stereo
                                        
Gambar 3.2 mikroskop stereo
1.    Lensa okuler (Oculars eyepiece) : Untuk memperbesar bayangan yang dibentuk lensa objektif.
2.    Cincin pengatur diopter (Diopter adjustment ring) : Untuk menyamakan fokus antara mata kanan dan kiri.
3.    Sekrup pengatur pembesaran (Zoom control knob) : Untuk mengatur perbesaran objek dengan menaik turunkan lensa objek.
4.    Sekrup pengatur fokus (Focusing knob) : Untuk mengatur titik fokus pada spesimen
5.    Meja objek (Stage plate) : tempat untuk meletakan spesimen.
6.    Penjepit spesimen / preparat (Stage clip) : untuk menjepit spesimen.
  1. kaki mikroskop : sebagai alas tempat tumpuan mikroskop berdiri
8.    Rotating objective : untuk menaik turunkan lensa objek
  1. Lengan atau pegangan mikroskop, yang dipegang bilamana diangkat.
10.  Pengatur jarak interpupillar (Interpupillar distance adjustment knob)

b.    Cara merawat mikropkop stereo
Cara merawat mikroskop dengan baik adalah jika membawa mikroskop ini pegang tangkainya dengan tangan kanan dan letakkan tangan kiri untuk menopangnya. Jangan mengayun, melambungkan, atau menggetarkannya sewaktu meletakkan mikroskop dan jangan mengangkat mikroskop pada tubuh tabungnya, karena akan ada bagian yang lepas atau jatuh apabila hal ini dilakukan. Mikroskop yang telah selesai dipakai harus dibersihkan, pakailah penutup plastik agar terhindar dari debu. Simpan pada tempat yang kering dan usahakan dalam lemari yang dilengkapi dengan lampu untuk mengurangi kelembaban. Lensa yang kotor harus dibersihkan dengan kain lembut, kapas pengisap atau kertas lensa yang telah dibasahi dengan air bersabun, alkohol, atau xilol. Lakukan dengan hati-hati karena lensa mudah tergores, yang dapat mengakibatkan pengamatan menjadi kurang jelas.
c.    Cara Prelakuan pada Objek Mikroskop Stereo

3.3 Mikroskop Elektron                                                      
Mikroskop elektron adalah sebuah mikroskop yang mampu untuk melakukan pembesaran objek sampai 100 ribu kali. Elektron yang diguankan berguna sebagai sumber cahaya. Mikroskop elektron memiliki bentuk yang lebih besar daripada mikroskop cahaya. Menggunakan elektro statik dan elektro magnetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus daripada mikroskop cahaya. Mikroskop elektron ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektromagnetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya. Sumber pencahayaan dalam mikroskop cahaya adalah sinar yang didapat dari elektro statik dan elektro magnetik.Medan listrik dan medan magnet dapat berperan sebagai lensa dan cermin seperti pada lensa gelas dalam mikroskop cahaya. (Anne, 2012).
Mikroskop elektron mempunyai dua tipe yaitu mikroskop elektron scanning (SEM) digunakan untuk studi detil arsitektur permukaan sel (atau struktur renik lainnya), objek yang diamati tiga dimensi. dan mikroskop elektron transmisi (TEM)  digunakan untuk mengamati struktur detil internal sel, objek yang diamati dua dimensi. (Dasumiati, dkk. 2013)
Gambar 3.3 mikroskop elektron
a.    Bagian dan fungsi mikroskop elektron
Mikroskop dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu:

Bagian Mekanik terdiri atas:
a.    Statip/ tangkai/ lengan mikroskop.
b.    Tabung : untuk menghubungkan lensa okuler dengan lensa objektif.
c.    Revolver/ pengatur fokus : Untuk memutar objektif sehingga mengubah perbesaran.
d.    Alas/Kaki : sebagai alas tempat tumpuan mikroskop berdiri.
e.    Penjepit/ klep : untuk menjepit preparat.
f.     Sekrup penggeser objek : menaikkan atau menurunkan kaca objek dan menggeser ke kanan atau ke kiri objek.
g.    Meja benda : untuk meletakan kaca objek.

Bagian Optik terdiri atas:
a.    Lensa Okuler : Untuk memperbesar bayangan yang dibentuk lensa objektif
b.    Lensa objektif : Untuk memperbesar gambar spesimen
c.    Diafragma       : Alat yang dapat ditutup dan dibuka, untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke objek
d.    Kondensor       : Untuk mengumpulkan cahaya supaya tertuju ke lensa objektif
e.    Cermin                       

b.    Cara merawat Mikroskop Elektron

1.    Setelah mikroskop sudah selesai digunakan, lalu naikkan tubus, bersihkan lensa objekif, putar lensa objektif dengan pembesaran sekecil-kecilnya, lalu turunkan serendah-rendahnya tepat di atas lubang meja mikroskop.
2.    Tutup diafragma, posisikan kondensor dan posisi cermin dalam keadaan tegak.
3.    Simpan mikroskop elektron pada ruangan yang cukup besar dan tidak lembab namun tidak juga terlalu panas.
4.    Jika kelembapan ruangan tinggi, dianjurkan mikroskop disimpan dalam ruangan yang tertutup memakai pengawet kering untuk menghindari jamur atau ruangan tempat penyimpanan dipanaskan dengan lampu sampai suhunya 40-50 derajat C.

c.    Cara perlakuan terhadap objek mikroskop elektron
Agar pengamat dapat mengamati preparat dengan baik, diperlukan persiapan sediaan dengan tahap sebagai berikut :
o    melakukan fiksasi, yang bertujuan untuk mematikan sel tanpa mengubah struktur sel yang akan diamati. fiksasi dapat dilakukan dengan menggunakan senyawa glutaraldehida atau osmium tetroksida.
o    pembuatan sayatan, yang bertujuan untuk memotong sayatan hingga setipis mungkin agar mudah diamati di bawah mikroskop. Preparat dilapisi dengan monomer resin melalui proses pemanasan, kemudian dilanjutkan dengan pemotongan menggunakan mikrotom. Sayatan yang telah terbentuk diletakkan di atas cincin berpetak untuk diamati.

o    pelapisan/pewarnaan, bertujuan untuk memperbesar kontras antara preparat yang akan diamati dengan lingkungan sekitarnya. Pelapisan/pewarnaan dapat menggunakan logam berat seperti uranium dan timbal.

3.4 Mikroskop Pender
Mikoskop pender digunakan  untuk mendeteksi agen etiologik (Ag) atau respon imun (Ab) pada spesimen penderita penyakit infeksi yang dicurigai . Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau Antigen (seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan. Dalam teknk ini protein anttibodi yang khas mula-mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkaian atau dikonjungsi dengan pewarna pendar. Karena reaksi Antibodi-Antigen itu besifat khas, maka peristiwa pendar akanan terjadi apabila antigen yang dimaksut ada dan dilihat oleh antibody yang ditandai dengan pewarna pendar. (Volt, Wheeler, 1988).
Mikroskop ini juga dilengkapi dengan sinar ultra violet. Ketika sinar ultra violet ini tidak dipakai maka mikroskop pendar juga dapat berfungsi sebagai mikroskop cahaya biasa. Perbesaran pada mikroskop ini mamp sampai 1000 kali perbesaran. Strukturnya hampir sama dengan mikroskop cahaya namun ukurannya agak lebih besar dan fitur-fiturnya lebih lengkap dan canggih dari mikroskop cahaya. Mikroskop pendar ini mempunyai perbesaran lensa objektif 4x, 10x, 40x, 70x dan 100x. Hasil gambar dengan mikroskop ini sudah dapat diketahui berapa diameter per satu sel dan berapa jarak antar sel. (Tim Pengajar , 2012)
                                                       
Gambar 3.4 mikroskop pendar
a.    Bagian dan fungsi Mikroskop Pendar
Bagian bagian dan fungsi pada mikroskop penda hampir sama dengan mikroskop cahaya namun perbedaanya pada mikroskop ini dilengkapi dengan lampu mercury dan kamera. Lampu mercury berfungsi untuk memberikan warna pada objek preparat agar terlihat lebih jelas dan kamera berfungsi untuk mentransfer gambar objek pada monitor.

b.    Cara Merawat Mikroskop Pendar

1.    Setelah mikroskop sudah selesai digunakan, lalu naikkan tubus, bersihkan lensa objekif, putar lensa objektif dengan pembesaran sekecil-kecilnya, lalu turunkan serendah-rendahnya tepat di atas lubang meja mikroskop.
2.    Tutup diafragma, posisikan kondensor dan posisi cermin dalam keadaan tegak.
3.    Simpan mikroskop pendar pada ruangan yang cukup besar dan tidak lembab namun tidak juga terlalu panas.
4.    Jika kelembapan ruangan tinggi, dianjurkan mikroskop disimpan dalam ruangan yang tertutup memakai pengawet kering untuk menghindari jamur atau ruangan tempat penyimpanan dipanaskan dengan lampu sampai suhunya 40-50 derajat Celcius.


c.    Cara Perlakuan Pada Objek Mikroskop Pendar
Benda atau obyek yang akan diamati dengan mikroskop ini hampir sama dengan objek yang diamati pada mikroskop cahaya,yaitu harus memiliki ukuran yang kecil, tipis sehingga dapat ditembus cahaya. Objek yang diamati bisa berupa preparat permanen atau preparat bukan permanen. Ada dua cara membuat preparat bukan permanen yaitu  
·         Membuat preparat tanpa penyayatan misalnya pada waktu pengamatan mikroorganisme yang ada dalam air. Caranya: air yang akan diamati, diambil dengan pipet tetes dan tempatkan pada kaca obyektif dan tutup dengan kaca penutup, amati dengan mikroskop.
·         Membuat preparat dengan penyayatan misalnya penampang daun, batang, akar, otot dan lain-lain Caranya: menyayat organ setipis mungkin, untuk membuat sayatan yang baik dan tipis dengan menggunakan silet yang tajam.

3.5 Mikroskop Fase Kontras
Mikroskop fase kontras adalah mikroskop yang digunakan untuk mengamati benda atau sel hidup yang tidak diwarnai dengan kontras sehingga bisa diamati bagian-bagian sel secara lebih teliti. mikroskop ini menggunakan retardasi cahaya spesimen untuk menghasilkan perbedaan fase yang dikonversi ke kontras. Mikroskop Fase kontras menggunakan iluminasi bidang terang dengan suatu phase annulus (pada kondensor) dan phase plate (dipasang pada obyektif) pada lintas cahaya.  Bayangan yang dihasilkan nyata (tidak maya) dan perbesaran maksimum pada lensa adalah 1000 kali perbesaran. (Anne. 2012)
Gambar 3.5 mikroskop fase kontras.


a.    Bagian dan fungsi Mikroskop Fase Kontras.
1. Lensa okuler
Terpasang hanya 1 lensa (mikroskop monokuler) dan 2 lensa (mikroskop binokuler) dekat dengan mata orang yang mengamati, pembesaran dapat diganti sesuai keperluan. Berfungsi untuk pembesaran benda yang kita amati.
2. Tabung mikroskop berfungsi untuk menghubungkan antara lensa objektif dan lensa okuler.
3. Pemutar
a. Pemutar kasar berfungsi untuk menggerakkan tabung dengan penggeser berar dan mengatur jarak obyek dengan lensa sehingga diperoleh bayangan yang jelas.
b. Pemutar halus berfungsi untuk mengatur tabung dengan pergeseram kecil, sehingga focus lebih tepat dan yang kita amati nampak lebih jelas.
4. Revolver terletak dibagian bawah tabung, pada bagian ini terpasang lensa obyektif. Berfungsi untuk memilih lensa obyektif dengan pembesaran yang kita kehendaki dengan cara memutar bagian ini.
5. Lensa obyektif terpasang dekat dengan objek yang kita amati, biasanya ada 3 lensa yang terpasang sekaligus.
Berfungsi tntuk pembesaran benda yang kita amati.
6. Meja obyek berfungsi untuk meletakkan obyek yang kita amati
7. Pengatur meja preparat berfungsi mengatur meja preparat
8. Penjepit kaca obyek berfungsi untuk menjepit obyek agar tidak mudah bergeser.
9. Diafagma berfungsi untuk mengatur intensitas sinar yang masuk melalui meja obyek
10. Reflektor berfungsi untuk menangkap dan memantulkan sinar.
11. Pegangan berfungsh untuk pegangan waktu mengangkat mikroskop.
12. Kaki mikroskop berfungsi mengokohkan kedudukan mikroskop.

b.    Cara perawatan mikroskop fase kontras
Cara perawatan pada mikroskop fase kontras pada umumnya sama dengan yang mikroskop yang lain yaitu :
1.    Setelah mikroskop sudah selesai digunakan, lalu naikkan tubus, bersihkan lensa objekif, putar lensa objektif dengan pembesaran sekecil-kecilnya, lalu turunkan serendah-rendahnya tepat di atas lubang meja mikroskop.
2.    Tutup diafragma, posisikan kondensor dan posisi cermin dalam keadaan tegak.
3.    Simpan mikroskop pendar pada ruangan yang cukup besar dan tidak lembab namun tidak juga terlalu panas.
4.    Jika kelembapan ruangan tinggi, dianjurkan mikroskop disimpan dalam ruangan yang tertutup memakai pengawet kering untuk menghindari jamur atau ruangan tempat penyimpanan dipanaskan dengan lampu sampai suhunya 40-50 derajat Celcius.

c.    Cara perlakuan pada objek mikroskop fase kontras
Cara perlakuan pada objek pada mikroskop fase kontras pada umumnya sama dengan mikroskop yang lain namun hasilnya saja yang berbeda.

3.6 Mikroskop Darkfield
Mikroskop medan gelap adalah mikroskop yang digunakan untuk melihat bakteri dalam keadaan hidup. Mikroskop ini mempunyai kondensor yang mencegah cahaya ditransmisikan melalui bahan, tapi sebaliknya menyebabkan cahaya merefleksikan bahan pada sudut tertentu, sehingga objek kelihatan lebih besar bersinar dengan latar belakang yang gelap. Dengan menahan sebagian berkas cahaya yang masuk ke dalam kondensor, cincin medan gelap hanya melewatkan berkas cahaya yang mengenai objek pada slide spesimen agar memasuki objektif. Karena itu objeknya (mikroba) menjadi diterangi dalam medan mikroskopik yang seharusnya gelap. (Julian, 2012)
                                               
Gambar 3.6 Mikroskop Medan Gelap

Bagian dan Fungsi Mikroskop Medan Gelap.
Secara umum terdapat tiga bagian pada mikroskop ini yakni bagian statip, teropong, serta alat penerangan.
a         Statip.
Statip terdiri dari :
·         Kaki, berbentuk persegi, tapal kuda atau bentuk lain.
·         Tiang yang berfungsi menghubungkan kaki dengan tangkai, atau tiang dan tangkai, dapat berupa satu kesatuan.
·         Tangkai yang merupakan pendukung teropong.
·         Meja benda merupakan tempat untuk meletakkan sediaan yang akan kita lihat dengan mikroskop. Pada meja benda terdapat lubang yang berguna untuk meneruskan sinar dari bawah meja benda melalui sediaan terus ke teropong.
·         Sekrup-sekrup penggerak sediaan. Jumlahnya 2 buah terletak atau di samping meja benda, berguna untuk menggerakkan sediaan ke kiri dan ke kanan, ke muka dan ke belakang, sehingga kita dapat meletakkan sediaan atau bagian sediaan tepat di bawah teropong supaya kita dapat melihat bayangannya. Sediaan tersebut dijepit oleh jepit yang terletak pada bagian yang digerakkan oleh sekrup-sekrup tersebut. Mungkin pula seluruh meja benda dapat digerakkan ke muka dan ke belakang. Pada bagian yang bergerak tersebut dan pada tepi meja biasanya terdapat bagian skala, hingga dapat ditentukan dengan tepat tempat dari tiap bagian pada sediaan.
·         Sekrup-sekrup pengatur jarak antara teropong dan sediaan. Jumlahnya mungkin 1 atau 2. Letak sekrup ini mungkin pada tiang (jika yang digerakkan meja bendanya naik-turun sedang teropongnya tetap) atau pada tangkai (jika yang digerakkan teropongnya naik turun, sedang meja bendanya tetap). Jika jumlah sekrup hanya sebuah maka sekrup tersebut dapat memberikan gerakan (pada meja benda atau teropong) yang cepat maupun lambat. Jika jumlah sekrup ada 2 buah maka sekrup yang besar (sekrup makrometer) menggerakan meja benda atau teropong dengan gerakan yang cepat, sedang sekrup yang kecil (sekrup micrometer) menggerakkan meja benda atau teropong dengan gerakan yang lambat.
b        Teropong.
Ini terdiri dari :
·         Objektif
Ini merupakan lensa atau susunan lensa yang terdapat di bagian bawah  teropong yang menghadap pada sediaan. Biasanya terdapat 2, 3, atau 4 buah objektif terpasang bersama-sama pada bagian yang disebut revolver yang dapat berputar-putar, sehingga kita dapat memilih objektif mana yang akan kiat pakai yakni dengan menempatkan objektif tersebut lurus dengan buluh teropong. Objektif-objektif tersebut mempunyai perbesaran yang berlainan, biasanya 10x, 45x, dan 100x. 10x adalah perbesaran lemah dan 45x disebut perbesaran kuat. Bilangan-bilangan tersebut tertulis pada objektif-objektif yang bersangkutan.
·         Okuler.
Ini merupakan lensa atau susunan lensa yang terdapat di bagian atas teropong yang menghadap pada mata kita. Perbesarannya biasanya 5x, 6x, 10x, atau 12x. Okuler berada lepas pada tabung okuler, sehingga kita tidak boleh memegang mikroskop dengan terbalik karena lensa okuler dapat jatuh.
·         Buluh teropong.
Merupakan bagian mikroskop yang membatasi okuler serta objektif dengan revolvernya. Buluh teropong ini miring ke arah pemakai mikroskop serta dapat diputar-putar
c         Alat penerangan.
Alat ini terdiri dari :
·         Cermin
Merupakan alat untuk menangkap sinar. Biasanya terdapat 2 macam cermin yaitu datar dan cekung. Kalau keadaan cukup terang biasanya kita memakai cermin yang datar tetapi jika keadaan kurang terang atau jika pada pemakaian cermin datar kita dapati bayangan-bayangan benda yang terdapat di sekitar mikroskop, maka kita harus memakai cermin yang cekung. Sumber cahaya disini adalah matahari atau lampu.
·         Gelas filter.
Merupakan gelas yang berwarna biru atau hijau atau warna lainnya yang dapat dipasang di bawah lensa kondensor maupun di atas cermin. Gelas semcam ini boleh dipakai bila menggunakan lampu. Gelas filter memiliki keuntungan diantaranya mengurangi silau, menegaskan batas-batas dari sediaan, mengurangi panas.
·         Diafragma.
Merupakan bagian yang dapat membuka dan meuntup yang berguna untuk mengatur banyaknya sinar yang masuk ke dalam mikroskop. Membuka serta menutupnya dapat diatur dengan menggerakkan tangkai di tepi kondensor. Kalau diafragma membuka maksimal sinar yang masuk paling banyak, makin menutup diafragma tersebut maka makin sedikit sinar yang masuk.
·         Kondensor.
Merupakan bagian yang terdiri dari lensa-lensa yang berguna untuk pemusatan sinar. Kondensor tetap tidak dapat bergerak menempel di bawah meja benda atau ada pula mikroskop yang kondensornya dapat naik turun.
Secara umum cara perawatan dan cara perlakuan objek pada mikroskop ultaviolet hampir sama dengan mikroskop cahaya.


3.7 Mikroskop ultra violet
mikroskop ultraviolet adalah variasi mikroskop cahaya yang menggunakan cahaya ultraviolet sebagai sumber utama pencahayaannya. Dengan pencahayaan ultraviolet, maka perbesaran bisa ditingkatkan menjadi 2 kali lipat dari mikroskop cahaya. cahaya ultra violet mempunyai panjang gelombang yang pendek jika dibandingkan cahaya yang biasa dilihat oleh manusia. namun karena harganya yang mahal dan penggunaaanya yang rumit mikroskop ini jarang sekali dipakai oleh para peneliti dan pelajar. (Anne. 2012)
                                
Gambar 3.7 mikroskop ultraviolet.
bagian – bagian mikroskop ultraviolet
bagian bagian mikroskop ultraviolet pada umumnya adalah
1. Lensa Okuler : untuk memperbesar benda yang dibentuk oleh lensa objektif
2. Tabung Mikroskop : Untuk mengatur fokus, dapat dinaikkan dan diturunkan
3. Tombol pengatur fokus kasar : Untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan cepat
4. Tombol pengatur fokus halus : Untuk memfokuskan bayangan objek secara lambat, sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan lambat
5. Revolver : Untuk memilih lensa obyektif yang akan digunakan
6. Lensa Objektif : Untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda yang diamati.
7. Lengan Mikroskop
8. Meja Preparat : Untuk meletakkan objek (benda) yang akan diamati
9. Penjepit Objek Glass : Untuk menjepit preparat di atas meja preparat agar preparat tidak bergeser.
10. Kondensor : Merupakan lensa tambahan yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk dalam mikroskop
11. Diafragma : Berupa lubang-lubang yang ukurannya dari kecil sampai selebar lubang pada meja objek. Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang akan masuk mikroskop
12. Kaki Mikroskop : Untuk menjaga mikroskop agar dapat berdiri dengan mantap di atas meja.

Secara umum cara perawatan dan cara perlakuan objek pada mikroskop ultaviolet hampir sama dengan mikroskop cahaya.









BAB VI
PENUTUP
4.1  Kesimpulan
·      Mikroskop merupakan alat bantu untuk melihat sesuatu yang berukuran sangat kecil (benda renik). Dan ada berbagai macam mikroskop diantaranya mikroskop cahaya, mikroskop stereo, mokroskop elektron, mikroskop pendar, mikroskop fase kontras, mikroskop medan gelap dan mikroskop ultraviolet.
·      Secara umum cara perawatan dan kegunaan mikroskop adalah sama namun ada beberapa hal yang berbeda yaitu objek sediaan pada mikroskop.

·      Cara perlakuan objek pada masing-masing mikroskop berbeda ada yang harus menggunakan kaca objek ada juga yang tidak.


2 komentar:

  1. Borgata Hotel Casino & Spa announces COVID-19 vaccination
    Borgata Hotel Casino & Spa announces 청주 출장마사지 COVID-19 vaccination protocols 서귀포 출장마사지 for all vaccinated 제주 출장안마 guests. 광주광역 출장샵 The following are 하남 출장샵 known COVID-19 cases

    BalasHapus